Pemanfaatan Lahan Basah untuk sektor pertanian modern saat sekarang sudah banyak dikembangkan. Hal ini dikarenakan isu tentang alih fungsi lahan pertanian dan pemenuhan kebutuhan pangan yang tiap tahun meningkat, menjadi alasan pemanfaatan lahan basah secara optimal. Fakultas Pertanian ULM, Banjarbaru, Kalimatan Selatan, melaksanakan kuliah umum seri ke-4 (18/06/2021) dengan tema “Memanfaatkan Potensi Lahan Basah Kalimantan Selatan“. Kuliah umum kali ini mencoba melihat dari sisi potensi Agribisnis Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai kota seribu sungai. Julukan tersebut menjadi isyarat bahwa Kalimantan Selatan memiliki lahan basah yang cukup luas. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc. mengatakan “Potensi Kalimantan Selatan untuk menjadi daerah dengan industri pertanian yang maju cukup besar didukung lahan basah yang cukup luas. Selain itu, pengembangan pertanian dengan kuantitas dan kualitas sudah menjadi program utama pertanian Indonesia seperti Serasi dan Pajale”.

Prof. Dr. Ir Bustanul Arifin, M.Sc. merupakan Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia beliau diminta menjadi narasumber pada kuliah umum Fakultas Pertanian ULM seri ke-4. Kuliah Umum seri ke-4 dilaksanakan secara online melalui media zoom. Kuliah umum kali ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian ULM dan dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen dan praktisi. Total peserta yang hadir yaitu sekitar 234 orang yang tidak hanya berasal dari ULM itu sendiri tetapi ada pula dari luar ULM.

Materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc. lebih banyak menggali tentang potensi yang ada di Kalimantan Selatan. Hal ini diawali dengan bagaimana Kalimantan Selatan dapat mendukung pemulihan resesi yang terjadi di Indonesia akibat pandemi covid-19 melalui sektor pertanian. Sistem Agribisnis terpadu, modern dan berkelanjutan menjadi salah satu strategi yang dianggap bisa memulihkan perekonomian Indonesia. Hal ini karena pada bagian penjualan produk tidak hanya mengandalkan pasar tradisional, tetapi sudah melakukan jual beli secara online baik melalui media sosial atau starup.

Prof. Bustanul juga berpesan kepada semua peserta yang hadir agar bersama-sama membangun kembali pertanian Indonesia sehingga bisa mendukung sektor perekonomian Indonesia. Selain itu, beliau juga mengajak mahasiswa agar bangga menjadi petani muda atau petani milenial Indonesia.

Related Posts